Senin, 17 Maret 2014

3 Bukti pesawat Malaysia Airlines dibajak



3 Bukti pesawat Malaysia Airlines dibajak 

 

 

1. Transponder pesawat mati

Merdeka.com - Petunjuk pertama adalah transponder pesawat -sistem sinyal yang mengidentifikasi pesawat untuk radar- mati sekitar satu jam setelah penerbangan .

Mantan anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, John Goglia menjelaskan, untuk melakukan itu seseorang di kokpit harus memutar knop dengan beberapa pilihan ke posisi off sambil menekan ke bawah pada saat yang sama.

Dia menambahkan, pilot bisa melakukan hal itu. Tetapi, bisa juga dipelajari oleh seseorang dengan cara belajar di internet.


2. Alat komunikasi pesawat mati

Merdeka.com - Indikasi kedua yakni alat komunikasi pesawat penentuan tujuan dan pelaporan sistem (Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS)) bagian dari Boeing 777 nyatanya sudah mati.

Mantan anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, John Goglia mengungkapkan, ACARS merupakan sistem yang memiliki dua bagian yang digunakan untuk mengirim pesan singkat melalui satelit atau radio VHF.

Dalam kebanyakan pesawat, jelas Goglia, informasi dari bagian sistem itu dapat ditutup dengan menekan switch kokpit secara berurutan. Sedangkan untuk mematikan bagian lain dari ACARS, kata ahli pesawat ini, sesuatu yang biasanya pilot tidak tahu bagaimana melakukannya.

Pemancar ACARS terus mengirimkan signal yang direkam oleh satelit Inmarsat satu jam sekali selama empat sampai lima jam setelah transponder dimatikan. Sinyal yang dikirim tidak berisi data, tetapi satelit bisa tahu di mana posisi pesawat sebenarnya.

Maka dari itu, peneliti saat ini mencoba untuk menggunakan data dari satelit untuk mengidentifikasi daerah di mana pesawat itu berada, terutama di sekitar wilayah ketika sinyal yang terakhir dikirim.

 
 

3. Penerbangan hilang dari radar

Merdeka.com - Setelah transponder dimatikan dan radar sipil kehilangan jejak pesawat, radar militer Malaysia terus melacak pesawat saat berbelok ke barat. Pesawat itu kemudian dilacak sepanjang rute penerbangan di seluruh semenanjung Malaysia sampai di luar jangkauan radar militer.

Seperti dilansir dari inquirer, mantan anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, John Goglia mengungkapkan, pesawat biasanya terbang dari satu titik ke titik lain dapat dilihat oleh pengendali lalu lintas udara. Maka dari itu, dalam mengendalikan pesawat seorang pilot harus dibimbing.

Ketika pesawat bisa hilang dari radar, Goglia menduga bahwa ada sosok lain yang mengendalikan terbangnya pesawat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar