Jumat, 10 Agustus 2012

Bandara Soetta Tampung 62 Juta Penumpang Per Tahun

TANGERANG – Pembenahan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) tidak bisa ditawar lagi. Terlebih setelah bandara tersebut masuk salah satu di antara bandara tersibuk di dunia. Kemarin (2/8) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan groundbreaking (mulai konstruksi pembangunan fisik) pengembangan Bandara Soetta menjadi sebuah kawasan aerotropolis.
Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S. Sunoko menjelaskan, pengembangan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas Bandara Soetta menjadi 62 juta penumpang per tahun. Saat ini daya tampung Bandara Soetta adalah 22 juta penumpang per tahun. Sementara itu, sepanjang 2011 jumlah pergerakan penumpang yang dilayani mencapai 51,5 juta.
”Besarnya angka pergerakan penumpang menempatkan Bandara Soetta pada peringkat ke-12 dalam daftar bandara tersibuk di dunia versi Airports Council International (ACI),” kata Tri. Sebelum proses groundbreaking tersebut, Angkasa Pura II melakukan pekerjaan pendahuluan. Di antaranya, pelebaran akses utama, perluasan apron, dan membuat high-speed rapid exit taxiway untuk menambah kapasitas pergerakan pesawat. Selain itu, menambah kapasitas boarding lounge di terminal 1 dan 2 serta memulai pekerjaan pembangunan main power station (MPS) baru berkapasitas 20 MV.
”Pada tahap awal ini, kita akan memulai pembangunan dengan meningkatkan kapasitas terminal 3 dari saat ini 4 juta penumpang menjadi 25 juta penumpang,” ucapnya. Tri memaparkan, Angkasa Pura II memiliki lima agenda yang menjadi fokus pengembangan Bandara Soetta. Yakni, optimalisasi runway, pengembangan terminal 3, serta revitalisasi terminal 1 dan 2. Kemudian, pengembangan terminal kargo baru, pengembangan fasilitas penunjang, dan pembangunan bangunan penghubung terminal 1 dan 2 yang multifungsi dengan konsep one stop service (integrated building).
Setelah kapasitas 62 juta penumpang per tahun tercapai, agenda berikutnya adalah pembangunan landasan pacu ketiga plus terminal keempat di sisi utara bandara. ”Tambahan runway dan terminal baru membuat daya tampung bandara bisa melayani hingga 87 juta penumpang per tahun dan 234 pergerakan pesawat per jam,” terangnya.
Sebagai langkah awal, saat ini sudah dilakukan pembebasan lahan secara bertahap hingga mencapai 830 hektare. Tri menyebut, grand design Bandara Soetta tersebut diharapkan bisa menjadi solusi perkembangan bandara dalam kurun 20 tahun ke depan. Sementara itu, Presiden SBY mengatakan, pengembangan Bandara Soetta merupakan langkah yang tepat untuk mendukung konektivitas antarnegara ASEAN dan kawasan lain. Menurut SBY, kebutuhan jasa angkutan udara memang meningkat seiring pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6 persen dan GDP (gross domestic product) USD 1 triliun.
”Ada konsensus antar pemimpin kawasan, baik ASEAN maupun Asia Timur dan Asia Pasifik, untuk mempercepat konektivitas kawasan,” katanya. SBY mengatakan, pengembangan Bandara Soetta juga sesuai dengan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Peresmian groundbreaking pengembangan Bandara Soetta ditandai dengan mulai bekerjanya alat-alat berat sesaat setelah sirene dibunyikan SBY. Ikut hadir dalam acara itu Wapres Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II. Di antaranya adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhub E.E. Mangindaan, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
[pontianakpost.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar